Perawatan dan ciri-ciri Anis kembang jantan-betina

      
Anis kembang atau punglor kembang atau Zoothera interpres pernah mencapai puncak kejayaan jauh melambung di atas semua burung kicauan.

Sekitar akhir 1990 atau awal 2000, harga pasaran anis kembang bakalan yang baru bisa ngriwik, pernah mencapi rata-rata Rp. 3,5 juta.

Sebagai kicauan di rumah pula, dibandingkan dengan murai batu (Copychus malabaricus) misalnya, anis kembang jarang sekali memperdengarkan suara-suara ngeban (berulang yang membosankan).

Dengan demikian, secara umum anis kembang sebagai burung kicauan rumahan mempunyai banyak keunggulan dibanding burung lainnya. Sementara untuk perawatan harian, anis kembang tidak terlalu manja.

Begitu mulai ngeplong-ngeplong atau ngeriwik kasar mendekati ngerol, harganya sudah di atas Rp. 5 juta. Sedangkan yang sudah mau bunyi di arena lomba, di atas Rp. 10 juta. Suatu rekor harga burung yang belum pernah dicapai burung lainnya.

Sebagai burung kicauan untuk hobi, burung ini tetap memiliki beberapa kelebihan dibanding burung lain.

Ketimbang anis merah (Zoothera citrina) misalnya, anis kembang secara umum lebih gampang bunyi, lebih tahan stres, suaranya lebih merdu, dan kalau sama-sama “jadi”, anis kembang nyaris tidak pernah berhenti bunyi selama tidak dikerodong atau diletakkan di tempat gelap.

Tipe suara anis kembang yang ngerol, cenderung mendominasi suara ocehan burung lainnya jika kita gantang di dalam rumah bersama-sama. Dibanding burung lain, anis kembang yang bisa memiliki lagu variatif (tergantung pola pemasterannya) ini, memiliki warna suara yang merdu. Meski bisa sangat keras, tetapi tidak memekakkan telinga. Beda dengan warna suara burung-burung kicauan lainnya.

  • Ciri jantan dan betina

Burung anis kembang sebenarnya termasuk burung monomorfik, yakni jantan dan betina berpanampilan sama. Namun ada beberapa tips yang bisa digunakan untuk memilih anis kembang jantan dan betina. Hanya saja perlu dicatat bahwa perbedaan ini hanya bisa dilihat jika dilakukan perbandingan pada beberapa anis kembang. Kalua hanya ada satu burung anis kembang, kadang orang yang belum berpengalaman akan kesulitan menentukan atau memperkirakan jenis kelamin anis kembang.

Ciri secara umum yang sering digunakan orang antara lain adalah pada bentuk dan struktur mata dan kelopaknya, kontras pada bulu, cara berdiri dan cara ngeriwiknya. Untuk anis jantan, secara umum bermata menonjol. Yang jantan, datar. Jika warna bulu lebih tegas kontrasnya, lebih mengkilap, diyakini sebagai jantan.

Pada pantat anis kembang jantan, juga terlihat ada bulu hitam atau abu-abu yang berlekuk-lekuk menyerupai pola gambar awan. Sementara anis kembang betina, warna bulu pantat hanya sewarna, yakni putih (bisa terang, bisa keruh). Namun membedakan warna bulu semacam ini tidak bisa diterapkan untuk memilih anis kembang yang masih trotolan. Untuk anis kembang trotolan, maka jika ngeriwiknya dengan membuka paruh, diyakini sebagai jantan. Jika hanya menggelembung-gelembungkan leher, meski terdengar keras, diyakini sebagai betina.

Sementara kalau dilihat dari cara atau gaya berdirinya, anis kembang jantan cenderung merapatkan kaki dan betina sedikit merenggang dan agak menunduk. Untuk burung jantan yang sudah birahi, jika didekatkan betina dia akan menanduk-nanduk, dengan gaya body menyenduk-nyenduk seperti ular kobra. Sedangkan betina yang sudah birahi, jika didekatkan atau mendengar jantan berkicau, akan menggetar-getarkan atau membuka-tutup sayap terus-menerus.

  • Memilih anis kembang

Selain memilih berdasar daerah asal dan jantan-betina, maka ketika memilih anis kembang bakalan kita bisa berpatokan pada hal-hal berikut ini:

    Berkelamin jantan, ciri-ciri burung anis kembang berjenis kelamin jantan seperti sudah disebutkan di atas, atau dapat juga dilihat dari postur tubuh yang panjang serasi, ekor lebih panjang, tulang belakang dan supit kecil rapat, warna bulu lebih tegas, paruh berwarna lebih gelap, warna bulu sangat tegas, mata besar melotot, bentuk kepala lebih besar dan bergerak lincah.

    Bentuk paruh, sebaiknya pilih bentuk paruh yang berpangkal lebar, tebal, besar dan panjang. Paruh bagian bawah harus lurus. Jangan memilih bahan burung anis kembang yang memiliki paruh bengkok. Posisi lubang hidung pilih sedekat mungkin dengan posisi mata.

    Postur badan, pilihlah bahan anis kembang yang berpostur sedang dengan panjang leher, badan dan ekor serta kaki yang serasi. Jangan memilih bahan yang berleher dan berbadan pendek.

    Sayap mengepit rapat dan kaki mencengkram kuat, ini menandakan bahan tersebut sehat. Warna kaki tidak berpengaruh terhadap mental burung.

    Lincah dan bernafsu makan besar. Ini merupakan ciri-ciri bahan yang bermental baik.

Berdiri pada posisi kepala mendangak 45 derajat. Boleh percaya boleh tidak, apabila Anda mendapatkan bahan yang seperti ini, dijamin umur 7 bulan sudah ngerol dan sudah bisa dilombakan.

  • Berikut ini pola Perawatan harian dan stelan harian untuk burung anis kembang:
  1. Jam 07.00 burung diangin-anginkan di teras. Jam 07.30 burung dimandikan (karamba mandi atau semprot, tergantung pada kebiasaan masing-masing burung).
  2. Bersihkan kandang harian. ganti atau tambahkan voer, air minum dan buah segar.
  3. Berikan jangkrik 2 ekor pada cepuk extra fooding (EF/ pakan ekstra). Jangan pernah memberikan jangkrik secara langsung pada burung.
  4. Penjemuran dapat dilakukan selama 1-2 jam/hari mulai pukul 08.00-11.00. Selama penjemuran, sebaiknya burung tidak melihat burung sejenis.
  5. Setelah dijemur, angin-anginkan kembali burung tersebut diteras selama 10 menit, lalu sangkar dikerodong.
  6. Siang hari sampai sore (jam 10.00-15.00) burung dapat dimaster dengan suara master atau       burung-burung master.
  7. Jam 15.30 burung diangin-anginkan kembali di teras, boleh dimandikan bila perlu.
  8. Berikan Jangkrik 1 ekor pada cepuk EF.
  9. Jam 18.00 burung kembali dikerodong dan di perdengarkan suara master selama masa istirahat sampai pagi harinya.


NB:

Kroto segar diberikan 1 sendok teh maksimal 2x seminggu. Contoh setiap hari Senin pagi dan hari Kamis pagi. Pemberian cacing diberikan 2 ekor 3x seminggu. Buah segar diberikan rutin setiap hari, dengan format: Hari Senin sampai hari Kamis berikan buah pepaya, hari Jum’at dan hari Sabtu berikan apel atau pisang atau buah lainnya. Berikan multivitamin yang dicampur pada air minum seminggu sekali atau dua kali.

  • Penanganan anis kembang over birahi
  1.         Pangkas porsi Jangkrik menjadi 1 pagi dan 1 sore.
  2.         Lakukan pengembunan (jam 05.30-06.00)
  3.         Berikan cacing 1 ekor 2x seminggu
  4.         Frekuensi mandi dibuat lebih sering, misalnya pagi-siang dan sore
  5.         Lamanya penjemuran dikurangi menjadi 30 menit/hari saja

  • Penanganan anis kembang kondisi drop
  1.         Tingkatkan porsi pemberian Jangkrik menjadi 3 pagi dan 3 sore.
  2.         Tingkatkan porsi pemberian kroto menjadi 3x seminggu
  3.         Mandi dibuat 2 hari sekali.
  4.         Burung segera diisolasi, jangan melihat anis kembang lain
  5.         Jangan mendengar burung anis kembang lain
  6.         Lamanya penjemuran ditambah menjadi 2-3 jam/hari
  7.         Berikan vitamin tambahan