Tradisi Rambut Gimbal Dieng Wonosobo

Tags

Tradisi Rambut Gimbal Dieng Wonosobo - Tempat yang dianggap Kotanya Orang Londo atau Turis asing adalah kota Wonosobo, mempunyai banyak pariwisata yang ternama dan pemandangan yang Indah. Salah satu tempat Wisata yang terkenal adalah Sikunir, banyak dari wisatawan berkunjung ke gunung Sikunir hanya ingin melihat Sun Rise atau Matahari Terbit. Dengan pemandangan yang indah membuat turis lokal maupun luar lokal tertarik mengunjungi Sikunir. Banyak lagi tempat Wisata di Dieng, diantaranya Telaga cembong, kawah sikadang, candi arjuna, candi dwarawati, dieng plateau (tempat pemutaran film tentang Dieng), dan masih banyak lagi.

Tradisi Rambut Gimbal Dieng Wonosobo
Taken from Google Image
Di balik kekayaan alamnya yang sangat indah, jika Anda berkunjung ke Dieng pasti Anda akan menemukan beberapa anak yang berambut bajang (rambut gimbal). Di daerah Dieng, mempunyai anak atau keturunan yang berambut gimbal sudah merupakan hal yang biasa. Tetapi bagi orang awam yang baru berkunjung atau melihat secara langsung anak-anak ini pasti akan bertanya-tanya tentang asal-usul dari kejadian ini.

Sebenarnya, tidak ada yang mengetahui secara jelas mengapa bisa terjadi hal seperti ini. Ada 2 versi mengenai asal-usul anak gimbal ini. Pertama adalah masyarakat yakin rambut gimbal adalah keturunan dari nenek moyang yang menemukan daerah Dieng, yaitu Kyai Kolodete. Konon katanya, Kyai Kolodete tidak akan pernah mandi dan mencuci rambutnya sebelum daerah yang ditemukannya itu menjadi makmur. Hingga saat ini kepercayaan itu masih dianggap benar oleh masyarakat sekitar. Masyarakat menilai jika mereka memiliki keturunan yang berambut gimbal maka hidupnya akan makmur.

Tradisi Rambut Gimbal Dieng Wonosobo
Taken from Google Image
Versi keduanya, anak-anak di daerah Dieng memiliki rambut gimbal karena adanya gas belerang atau adanya sumber belerang di daerah Dieng. Maka pada saat ibu mereka mengandung, ibu mereka terlalu sering menghirup gas belerang, maka gen yang dihasilkan tidak sempurna dan anak yang lahir mempunyai rambut yang gimbal.

"Tetapi pendapat ini masih belum bisa dibuktikan kebenarannya".

Sesepuh desa di Dieng mengatakan, anak yang berambut gimbal adalah anak yang suci. Semua permintaan yang diminta oleh anak gimbal harus dituruti secara tepat, tidak boleh kurang maupun lebih. Masyarakat tidak berani melanggar pantangan-pantangan menyangkut mitos anak gimbal ini, seperti memotong rambut gimbal tersebut sebelum si anak meminta untuk dipotong. Apabila dilanggar maka akan mengakibatkan si anak sakit dan rambut pun kembali gimbal.

Adapun ritual yang diadakan untuk memotong rambut gimbal itu, dikenal masyarakat dengan nama Dieng Culture Festival. Biasanya acara ini diadakan pada bulan Sura dalam kalender Jawa dan diselenggarakan di kompleks Candi Arjuna. Pada ritual ini, mitosnya orangtua harus menuruti semua apa yang diminta oleh anaknya, jika tidak maka anaknya akan sakit-sakitan. Rangkaian acara ini pertama, anak gimbal akan dimandikan dengan air dari 7 sumber, kemudian diarak, dan dilempari beras kuning dan uang koin, baru dipotong rambut gimbalnya oleh pemuka adat. Terakhir, potongan rambutnya akan dibuang ke Telaga Warna.

Demikian seputar Informasi Tradisi Rambut Gimbal Dieng Wonosobo. Semoga artikel ini dapat memperluas wawasan Anda.